Laman

PINAN NINDAN

http://www.youtube.com/watch?v=eHhvOe-VmbM&feature=related

Pandangan FKTI dan FORKI

| 0 komentar


FORKI itu wadah resmi pembinaan PRESTASI karate di Indonesia yang dibina oleh KONI which means oleh PEMERINTAH INDONESIA juga yang diberi kepercayaan mewakili Indonesia pada Event Internasional. Hanya saja.. dalam afiliasinya FORKI mengarah ke WKF (daripada ITKF). Di WKF lebih mengarah ke SPORT daripada BUDO.

Kenapa kyokushin masuk anggota FORKI? pada saat itu lembaga perguruan karate wajib masuk FORKI. Namun sejak dikeluarkan AD ART FORKI terbaru (saya lupa tahun berapa). karena pada awalnya setiap orang bisa bikin perguruan karate dengan mudah dan semakin banyaknya perguruan karate anggota forki (hingga saat ini ada 26 perguruan) maka dikeluarkan AD ART yang menutup pendaftaran PERGURUAN BARU lainnya.

Saya tidak bisa bicara banyak mengenai konflik internal INKAI-FORKI dan INKAI-ITKF. Yang pasti.. karena FKTI baru dibentuk, mereka tidak bisa masuk ke FORKI (karena menyalahi AD ART) dan tidak bisa berpartisipasi dalam event FORKI yang sistim WKF. Denger” untuk mengatasi hal tersebut. INKAI-ITKF ada yang melebur ke perguruan AMURA sehingga dapat berpartisipasi kembali dalam event FORKI.

Jika anda ingin belajar Karate secara Basic dan Budo seperti dari Jepang, dan teknik-teknik yang luas. Maka lebih baik ikut FKTI.
Namun jika ingin berprestasi dalam olahraga (sport) baik nasional maupun internasional, lebih baik ikut INKAI-FORKI.
sekian saja terimakasih..
mudah”an membantu
diambil dari tread KASKUS http://www.kaskus.us/showthread.php?p=62610733

Prinsip Psikologis Karate

| 0 komentar

Prinsip Psikologis Karate

E-mail Print PDF
Sejak karate melibatkan kontak langsung antara dua orang atau lebih, faktor psikologis memainkan sebuah peranan penting. Dalam banyak hal, mereka dengan kekuatan psikologis yang lebih baik mampu menang sekalipun kalah secara fisik. Meskipun kondisi kejiwaan ini datang secara alamiah, namun kemudian menjadi hal penting dalam latihan karate. Contohnya akan dijelaskan dibawah ini, yang mana merupakan konsep lama dari masa lalu namun menawarkan pendekatan yang lebih luas. Mizu no Kokoro (pikiran layaknya air)

Istilah ini, bersama dengan istilah yang berikutnya, sebelumnya digunakan oleh para master karate sebagai penekanan dalam metode mengajar. Keduanya mengarah pada sikap mental yang dibutuhkan saat menghadapi lawan yang sebenarnya. Mizu no Kokoro berhubungan dengan pentingnya berpikir tenang, seperti permukaan air yang tenang.

Untuk memahami ungkapan ini lebih jauh, pikirkan bahwa air yang tenang mampu memantulkan semua bayangan benda dalam jangkauannya secara utuh. Dan jika pikiran selalu dalam kondisi seperti ini, maka pemahaman pada kemampuan lawan (baik fisik dan psikologisnya) akan terjadi dengan akurat dan segera. Dan begitu pula dengan respon bertahan dan menyerang akan terarah dan akurat.

Sebaliknya, jika permukaan air itu terganggu maka bayangan benda juga akan kabur. Secara analogi, jika pikiran dipenuhi dengan keinginan untuk menyerang dan bertahan, maka tidak mampu membaca keinginan lawan. Akhirnya justru menciptakan sebuah peluang bagi lawan untuk menyerang.

Tsuki no Kokoro (pikiran layaknya bulan)

Konsep ini berarti pentingnya kesadaran total kepada lawan berikut gerakannya, mirip cahaya bulan yang menerangi semua benda dalam jangkauannya. Dengan mengembangkan kemampuan ini sepenuhnya, kesadaran kita akan selalu waspada saat pertahanan lawan terbuka.

Awan yang menutupi cahaya bulan serupa dengan rasa gugup atau gangguan untuk memahami gerakan lawan yang benar. Dan hal itu berarti mustahil menemukan sebuah celah untuk melancarkan teknik yang sesuai.

Pikiran dan Keinginan yang Menyatu

Dalam menggunakan analogi moderen, jika pikiran dibandingkan dengan speaker telepon, maka keinginan sama dengan arus listrik. Tidak masalah sesensitif apapun speakernya, jika tidak ada arus listrik, maka komunikasi tidak mungkin terjadi.

Sama saja, sekalipun kau memahami gerakan lawan dengan benar, dan sadar akan sebuah serangan, namun tidak ada keinginan untuk bertindak maka tidak akan ada teknik efektif yang muncul. Pikiran dapat menangkap munculnya serangan, namun keinginan harus diaktifkan untuk melancarkan teknik yang dibutuhkan (Fokushotokan).

SEJARAH WADOKAI

| 0 komentar

SEJARAH SINGKAT
MENGENAI ALIRAN
KARATE WADORYU

Hironori Otshuka, Chaerul A. Taman, Eriguchi
Hironori Otshuka, Chaerul A. Taman, Eriguchi
Diperkenalkan dan di kembangkan mula-mula oleh Mr. Horonori Ohtsuka, Saiko Sihang, Pimpinan tertinggi organisasi WADOKAI saat itudengan Kwartir Pusat di TOKYO. Aliran WADORYU resmi terbentuk pada tahun 1929 saat dimana Ohtsuka melepaskan diri dari Shotokan dan membentuk aliran wadoryu.
Aliran Wado yang berarti dengan jalan damai sesuai dengan makna dan tujuan serta itikad KARATE, yaitu menuju kedamaian.
Di Jepang merupakan 4 organisasi besar disamping 3 lainnya: Shotokan, Gojuryu, Shitoryu, kemudian muncul Rembukai dan Rengokai tempat berkumpul aliran-aliran kecil, lainnya, Kyokushinkai yang bergaya full contact.
Wado-ryu atau Wadoryu atau Wado Ryu (和道流) atau Wado saja adalah sebuah aliran Karate dari Jepang. Aliran ini diciptakan oleh Hironori Otsuka pada tahun 1934. Beliau menggabungkan teknik dari seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu dengan seni beladiri Okinawan Karate yang dipelajarinya dari Funakoshi (pendiri Shotokan Karate), Kenwa Mabuni (pendiri Shito-ryu Karate) dan Choki Motobu (tokoh Okinawan Kenpo).
Atas jasa-jasa beliau dalam mempopulerkan Karate dan Jujutsu, Hironori Otsuka diberi penghargaan oleh Kaisar Jepang pada tahun 1970-an, dan sebelum wafatnya pada tahun 1982, beliau dianugerahi gelar “Meijin Judan” (manusia bijaksana, DAN-10) oleh keluarga kaisar. Sepeninggal beliau, organisasi Wado-ryu terpecah menjadi tiga yaitu Wado-ryu Renmei yang dipimpin oleh Jiro Otsuka, Wado Kokusai Renmei yang dipimpin oleh Tatsuo Suzuki, dan JKF-Wadokai yang dipimpin oleh alm. Eichi Eriguchi.
Wado-ryu selain dikenal sebuah aliran karate juga dikenal sebagai aliran jujitsu, karena didalam syllabus Wado-ryu juga diajarkan jujitsu dari aliran Shindo Yoshin-ryu seperti disebutkan diatas. Ciri khas Wado-ryu adalah memiliki KATA berpasangan seperti yang dimiliki oleh jujutsu, untuk melengkapi KATA sendirian seperti yang lazim dimiliki oleh sebuah aliran karate.
Adapun KATA yang dimainkan didalam aliran Wado-ryu adalah: Pinan 1-5, Naihanchi, Seishan, Chinto, Kushanku, Bassai, Rohai, Niseishi, Jion, Jitte. Ada juga beberapa versi Wado dari Kata Gojushiho, Matsumura Rohai, Suparimpei dan Unsu, namun belum secara resmi diterima oleh semua perguruan Wado. Sedangkan KATA berpasangan yang diadopsi dari Jujutsu adalah: Idori no Kata, Gyakunage no Kata, Fujin Goshinjutsu, Yakusoku Kihon Kumitegata, Tantodori dan Shinken Shirahadori. Beberapa perguruan Wado juga menerapkan Ohyo Kumite dan Goshin Jutsu Ohyo, yaitu aplikasi dan variasi teknik-teknik Wado-ryu Karate dan Jujutsu untuk situasi beladiri.
WADOKAI JEPANG
Organisasi Wadokai dibentuk di Jepang 1934 oleh murid-murid ohtsuka diantaranya Hideo Bo dan Eriguchi, merupakan sebuah organisasi karate tertua di Jepang saat ini. Pada tahun 1940 untuk pertama kalinya Wadoryu diperkenalkan pada masyarakat Jepang yaitu pada saat ulang tahun ke 44 Butokai (Perkumpulan Organisasi Ilmu-ilmu beladiri). Pada saat itu Ohtsuka sebagai pendiri Wadoryu mewakili Organisasi Karate dalam pertunjukan (embukai) yang cukup mengesankan di Tokyo.
Kemudian Organisasi Butokai dibubarkan oleh tentara sekutu yang menang perang dunia ke II. Organisasi yang terdiri atas Karate, Kendo, Judo, Aikido, (Jujitsu), Jukenzutsu (pedang samurai), Nagikata (bela diri wanita), dsb. Karena yang dilarang adalah terutama Judo dan Kendo serta Kenjutsu, maka Karate selamat dari pelarangan sehingga dapat berkembang dengan baik.
Wadokai pada saat itu dengan orientasi teknokrat dari universitas Tokyo, akhirnya  menyebar luas keseluruh Jepang dengan Mahasiswa dan Dosen serta Alumni sebagai inti, keanggotaan bertambah setelah Eriguchi yang berpangkat Marsekal memasukkannya kedalam Angkatan Bersenjata Jepang. Wadokai setelah berdiri 45 tahun pada 1979 telah pula menyebarluas keseluruh dunia, menurut sensus yang di buat oleh jurnal WADOKAI kentaikai ke 15, 1979 telah menghasilkan DAN I (10.713 Orang), DAN II (3.571), DAN III (1.306), DAN IV (679), DAN V (321), DAN VI (165), DAN VII (125) dan DAN VIII (52 Orang).
Kemudian secara gradualing menyebar ke Eropa, Amerika, Afrika dan Asia serta Australia. Wadokai dunia dalam kiprahnya telah mempersiapkan pertandingan Dunia yang sedianya akan dilaksanakan di TOKYO bulan Agustus 1999, dengan judul WORL CUP 1999. Dan Juga sekaligus mereka melaksanakan Kejurnas antar provonsi di Jepang yang ke 35 (National Champion Cup) yang merupakan pertandingan terakhir untuk abad 20 ini. Indonesia karena satu dan lainhal belum siap mengirimkan karatekanya, pernah sekali yaitu Tim Indonesia dikirim pada tahun 1983. Walaupun Kalah, Wadokai Indonesai bisa tampil dalam arena Dunia.
Wadokai saat ini telah menjadi gudang pemain-pemain kaliber dunia, dan itu hasil dari negara Eropa, Amerika, Asia yang mewakili negaranya masing-masing dalam pertandingan WORLD GAMES, AOKU(Asia Pasific) dan Wuko, saat ini diperjuangkan agar Karate dipertandingkan di Olympic Games. Pertandingan World Cup ala Wadokai baru.
WADOKAI INDONESIA
Wadokai diperkenalkan di Indonesia oleh Chaerul A. Taman, pada tahun 1970 yang telah mempelajari karate selama 8 tahun tinggal di Jepang (1962-1970), di samping sekolah dalam rangka pampasan Perang pada Hirishima University, jurusan Snip Building / Naval Architecture. Chaerul A. Taman belajar karate sejak 1963 dari Mr. Sasaki Shihang di Universitas Hiroshima. Sasaki merupakan alumni Meiji University dewasa ini DAN VIII (HANSHI). Dojo ( tempat latihan ) mula-mula dibuka di Grogol atas inisiatif pelajar-pelajar SMA Jln. Batu Gambir, Jakarta diantaranya Iwan, Ismail dan Fattah dll, pada 17 Juli 1970.
Wado-ryu masuk ke Indonesia pada tahun 1968, dibawa oleh Bp. C.A. Taman, sekarang menjabat sebagai Guru Besar dari Wado-ryu Karate-Do Indonesia (WADOKAI) dengan gelar Nanadan-Renshi (setingkat Professor Madya, DAN-7) dari markas besar JKF-Wadokai di Jepang. Beliau ikut mendirikan FORKI pada tahun 1972, dan juga tercatat sebagai pendiri, guru besar dan ketua penasehat Goshinbudo Jujutsu Indonesia Club (GBI) http://www.geocities.com/gbi_club , salah satu organisasi Jujutsu di Indonesia.
Beberapa Karateka hasil bimbingan WADOKAI telah menyumbangkan prestasinya untuk bangsa Indonesia, antara lain Tommy Firman juara WUKO dan Hasan Basri juara Asian Games.

Falsafah Karate

| 0 komentar

Rakka (Bunga yang berguguran)

Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada orang menyerang dengan menumbuk muka, si pengamal karate boleh menggunakan teknik menangkis atas. Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh mematahkan tangan yang menumbuk itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah cukup untuk membela diri.

Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air)

Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan. Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar batu kecil ke danautersebut, bayangan bulan di danau itu akan kabur.

pinan shodan

| 0 komentar

http://www.youtube.com/watch?v=HIKP1zK94sY

jitte kata

| 0 komentar

http://www.youtube.com/watch?v=NWzLhsZaZnU&feature=related